Wednesday, October 27, 2010

Perubahan Bahasa Baku

Perkembangan bahasa Indonesia begitu pesat sehingga hal itu menyebabkan masyarakat pemakai bahasa Indonesia kadang-kadang mengabaikan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Jika kita berbicara masalah baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, tentunya hal tersebut ada kaitannya dengan standarisasi bahasa Indonesia. Sebagai contoh, pemakai bahasa Indonesia, seperti wartawan kadang-kadang tidak memedulikan kaidah k, p, t, s dalam menuangkan tulisannya di media-media cetak. Padahal wartawan khususnya atau pemakai bahasa Indonesia umumnya sudah konsisten menggunakan kata bersuku kata dua atau tiga yang dimulai dengan fonem k, p, t, s jika diberi awalan me(N)- atau meng- (beserta variasi imbuhannya) menjadi luluh. Ketidakseragaman tersebut tampak dalam media cetak: surat kabar, tabloid, dan majalah. Contohnya :
Mempengaruhi - Memengaruhi
Mensosialkan - Menyosialkan
Mempedulikan - Memedulikan
Memperkosa - Memerkosa
Mempopulerkan - Memopulerkan
Mengkomunikasikan - Mengomunikasikan
Mempesona - Memesona
Memperhatikan - Memerhatikan

Berdasarkan kenyataan tersebut, tampak jelas bahwa wartawan/pemakai bahsa Indonesia lebih menaati kaidah k, p, t, s untuk setiap kata yang berkuku kata dua dibandingkan dengan bersuku kata tiga atau lebih. Sehubungan dengan hal terebut, pantas saja sejumlah mahasiswa mengelar aksi unjuk rasa dengan memegang sebuah poster bertuliskan “Aku cinta bahasa Indonesia” di sekitar Bundaran HI Jakarta beberapa waktu lalu. Jadi, siapkah kita berpegang pada standarisasi untuk fonem k, p, t, s. Hal itu tampaknya bergantung pada kesiapan dan kedisiplinan masyarakat pemakai bahasa dalam menaati kaidah-kaidah yang sudah ada.

Monday, October 25, 2010

MS-DOS

MS-DOS, singkatan dari Microsoft Disk Operating System, adalah sebuah sistem operasi yang sangat banyak digunakan oleh komputer IBM-PC atau yang kompatibel dengannya. Microsoft membuat MS-DOS sebagai sebuah sistem operasi mainstream, sebelum pada akhirnya menghentikan dukungan MS-DOS secara perlahan ketika mereka membuat sebuah sistem operasi berbasis antarmuka grafis (dikenal juga dengan sebutan GUI) untuk pasar mainstream, yang disebut sebagai Microsoft Windows.

MS-DOS dirilis pertama kali pada tahun 1981, dan seiring dengan waktu, Microsoft pun meluncurkan versi yang lebih baru dari MS-DOS. Tidak kurang hingga delapan kali Microsoft meluncurkan versi-versi baru MS-DOS dari tahun 1981 hingga Microsoft menghentikan dukungan MS-DOS pada tahun 2000. MS-DOS merupakan salah satu kunci keberhasilan Microsoft dalam memproduksi perangkat lunak, dari sebuah perusahaan kecil pembuat bahasa pemrograman saat didirikan hingga menjadi sebuah perusahaan perangkat lunak yang seolah menguasai dunia.

Tuesday, October 19, 2010

HDD Terbesar di Dunia

NSA sedang membangun sebuah ruangan seluas 92.903 m2 sebagai tempat penyimpanan hardisk dengan biaya sekitar 2 milyar dollar. Rencananya tempat ini nantinya mampu menyimpan data sebesar 1 Yottabytes yang diprediksi akan terealisasi pada tahun 2015.
Nah, pasti pada tanya Yottabytes kan?? Berapa besar sih 1 Yottabytes itu?

– 1.000 Gigabytes (GB) = 1 Terabytes (TB)
– 1.000 Terabytes (TB) = 1 Petabytes (PB)
– 1.000 Petabytes (PB) = 1 exabytes
– 1.000 Exabytes = 1 Zettabyte
– 1.000 Zettabytes = 1 Yottabytes
Gimana, sudah tahu sekarang berapa sih 1 Yottabytes? Yang pasti mungkin saja bisa menyimpan seluruh data yang ada di dunia ini.
Hardisk sebesar itu tentu juga akan membuat kami membayangkan berapa banyak hardisk yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas tersebut apabila mereka menggunakan hardisk kapasitas 1 TB per buahnya. Kalau dihitung mereka akan menggunakan sekitar 1.000 milyar hardisk.( Gile banget…!!!)
Tetapi dari yang kami baca, kemungkinan besar NSA menggunakan hardisk jauh lebih besar mengingat NSA selalu menggunakan teknologi tercanggih yang biasanya belum ada di pasaran seperti bisa saja mereka menggunakan hardisk dengan kapasitas 25 -100 TB per buahnya.

AMD Phenom II X6 1090T

Apa prosesor tercepat saat ini? Mungkin ingatan Anda akan langsung tertuju pada Intel Core i7 980X, yang pernah kami review di edisi terdahulu. Memang benar demikian. Tapi berapa banyak dari Anda yang rela merogoh kocek cukup dalam untuk memilikinya? Pertanyaan seperti ini sering kali mengemuka manakala muncul keinginan untuk memiliki produk "gres" dengan segala kecanggihannya. Kata orang, ada rupa ada harga. Tapi bagi AMD, rupa (baca kinerja) yang baik, tidak selalu berbanding lurus dengan harga yang tinggi.

Sejak era Phenom generasi pertama, AMD memulai tren baru. Mereka menawarkan prosesor berinti lebih banyak ketimbang saingannya pada satu titik harga pasar. Pendekatan pasar yang cukup efektif ini sepertinya membuat AMD “ketagihan”. Ketika prosesor hexa-core milik Intel diluncurkan, kita tahu bahwa pilihan alternatif dari AMD juga akan segera keluar. Tentunya produk AMD ini akan lebih murah dibandingkan produk Intel, mengingat track-record AMD sebelumnya.

AMD Phenom II X6 diluncurkan untuk menjawab permintaan pasar dan fansnya. Kemunculan ini sekaligus memanaskan kembali persaingan dengan rivalnya yang sudah terlebih dahulu meluncurkan prosesor berinti enam. Bersamaan dengan peluncuran perdana dua varian Phenom II X6 (1055T dan 1090T), AMD juga mengenalkan chipset baru yakni 890GX/FX untuk menemani Phenom II X6 ini. Kombinasi antara Phenom II X6, 890GX/FX serta Radeon HD seri 5000 menghasilkan platform baru yang disebut “Leo”.

Walaupun Phenom II X6 1090T memiliki jumlah inti sebanyak enam buah, teknologi yang digunakan pada inti prosesornya tersebut tidak banyak berbeda dengan keluarga Phenom II sebelumnya. Pasalnya, chip ini masih menggunakan arsitektur yang sama. Jadi pada dasarnya, AMD hanya memampatkan enam buah inti tersebut ke dalam "cangkang" yang sama dengan Phenom II X4. Kesamaan teknologi ini juga termasuk TDP-nya yang sama dengan pemilik tahta tercepat Phenom II X4 (sebesar 125 W). Namun pemilik nama kode (code name) “Thuban” ini tetap hadir dengan sesuatu yang baru.

Salah satu teknologi ini antara lain adalah AMD TurboCore. Ini merupakan sebuah teknologi untuk meningkatkan kecepatan prosesor dalam kondisi tertentu yang ditanamkan ke dalam Phenom II X6. Teknologi ini mirip dengan Turbo Boost milik Intel, hanya saja implementasinya berbeda. AMD TurboCore ini bekerja saat tiga atau lebih inti prosesornya tidak digunakan. Ketika TurboCore ini aktif, inti prosesor yang aktif mendapatkan kecepatan ekstra sebesar hingga 500 MHz, sedangkan kecepatan inti prosesor lainnya yang idle diturunkan sampai 800 MHz. TurboCore ini bekerja secara otomatis asalkan syarat tersebut dipenuhi.

AMD Phenom II X6 1090T diposisikan oleh AMD untuk menggantikan Phenom II X4 965 yang sebelumnya merupakan prosesor tercepat milik AMD. Dengan kecepatan yang lebih rendah 200 MHz, berbekal dua inti ekstra serta TurboCore, Phenom II X6 1090T lebih unggul dari Phenom II X4, membuatnya tidak kehabisan amunisi ketika harus beraksi di lapangan. Sementara itu, spesifikasi teknis lainnya tidak berbeda, dengan 3 MB L2 cache (dengan ukuran inti/core sebesar 512 KB) dan 6 MB L3 Cache yang di-share ke enam intinya.

Tak lengkap rasanya jika tidak mencoba seberapa jauh kemampuan Phenom II X6 1090T untuk berjalan pada kecepatan di atas standar. Prosesor yang termasuk dalam varian Black Edition ini berhasil mencapai kecepatan 3,7 GHz (18,5x200 MHz) dari standarnya 3,2 GHz dengan pendingin bawaan tanpa menaikkan tegangan prosesor. Dalam melakukan overclock ini kami menonaktifkan TurboCore serta Cool N’ Quiet.

Monday, October 4, 2010

Mesin Teleportasi Sebagai Alat Transportasi

Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Terlebih lagi di masa sekarang ini, manusia hampir selalu disibukkan dengan rutinitas yang membutuhkan mobilitas tinggi setiap harinya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat transportasi dengan efisiensi waktu yang tinggi, sehingga waktu kita tak habis di jalan setiap harinya.

Teleportation secara mudahnya boleh dibayangkan sebagai permainan snuker. Dalam fiksyen, teleportation dianalogikan seperti sebiji bola yang berputar lenyap dari satu sudut meja dan muncul semula bola yang sama pada satu sudut yang lain. Sebaliknya dalam quantum teleportation, bola yang berputar tadi tetap pada tempatnya manakala sifat putaran itulah yang dipindahkan ke atas bola lain di atas meja.

Bayangkan jika ada cara untuk berangkat dari rumah ke supermarket tanpa harus menggunakan mobil, atau dari halaman belakang menuju Stasiun Ruang Angkasa Internasional tanpa harus menggunakan pesawat luar angkasa. Beberapa ilmuwan sekarang sedang meneliti metode perjalanan seperti itu, dengan menggabungkan sifat-sifat telekomunikasi dan transportasi untuk memperoleh sebuah sistem yang disebut teleportasi.

Kita sudah dikenalkan akan gagasan teleportasi dan teknologi futuristik lainnya dengan serial televisi Star Trek (1966-1969) berdasarkan cerita yang ditulis Gene Roddenberry. Pemirsa terpesona melihat Kapten Kirk, Spock, Dr. McCoy dan lainnya mendarat ke planet yang mereka temui ketika melakukan pengembaraan di alam semesta.

Teleportasi melibatkan dematerialisasi suatu objek pada suatu titik, dan mengirim detail konfigurasi atom objek tersebut secara tepat ke tempat lain, dan kemudian dikonstruksi kembali. Ini artinya bahwa waktu dan ruang bisa dihilangkan dari perjalanan—kita bisa berpindah ke lokasi lain secara langsung, tanpa melintasi jarak fisik.

Jika melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sistem teleportasi barangkali masih sulit untuk diwujudkan. Namun, siapa yang tahu suatu saat nanti akan ada teknologi yang mendukung teleportasi untuk manusia? Dengan terwujudnya teknologi ini, tentunya kehidupan kita akan menjadi semakin mudah.

Sunday, October 3, 2010

Baterai CMOS (CMOS Battery), Komponen Kecil Yang Cukup Penting Bagi Komputer

Baterai CMOS Atau biasa juga disebut dengan “CMOS RAM”, bahkan ada sebagian orang yang belum mengenal benda yang satu ini. Adapun kepanjangan dari CMOS adalah “Complementary Metal Oxide Semiconductor”. Memang karena baterai CMOS sudah menjadi bagian dari mainboard pada saat pembelian. Bentuknya yang kecil namun memiliki fungsi yang cukup penting bagi komputer. Secara sederhana Baterai CMOS merupakan sebuah baterai yang digunakan oleh BIOS untuk tetap aktif meski tanpa aliran listrik.

Fungsi utama baterai CMOS adalah untuk mensuplai tenaga bagi BIOS untuk melakukan settingan terhadap sebuah mainboard. BIOS merupakan sebuah aplikasi bawaan dari mainboard untuk dapat melakukan pengontrolan dan pendeteksian terhadap komponen-komponen lain yg terhubung ke mainboard (hardware lain). Selain fungsi utama tersebut, BIOS memiliki fungsi untuk pengaturan waktu (jam dan tanggal) dikomputer Anda. Pada BIOS Anda dapat melakukan pengaturan seperti konfigurasi BOOT Device, Video Share, CPU Speed, dan lainnya. Batere CMOS ini dapat direset yaitu dengan cara melepas batere tersebut dari dudukannya kemudian melakukan short pada sisi + (positif) dan – (negatif) batere cmos tersebut, kemudian jalankan computer sebagaimana mestinya. Daya tahan baterai CMOS sekitar 5 tahunan, Jadi Anda dapat mengganti baterai CMOS setelah komputer Anda berumur 5 tahun. Cara ampuh untuk mengetahui baterai CMOS sudah habis dayanya adalah dengan menempelkan baterai tersebut pada lidah Anda, jika ada sengatan kecil maka baterai masih ada dayanya, jika tidak maka baterai harus segera diganti.