Nona Sandra Dewi siswi teladan di SMA favorit Bandung yang dapat meneruskan sekolah karena beasiswa. Karena dia anak orang yang tidak mampu, teman-teman sebayanya enggan untuk bersahabat dengan dia. Sanda Aini Lasmah anak orang berada tetapi sayang tubuhnya sangat bongsor sehingga tak ada teman pula yang mau dekat-dekat dia. Dari persamaan nasib tersebut Nona dan Sanda dekat dan menjalin persahabatan. Karena Nona sangat pandai dia selalu dekat dengan guru-guru dan bahkan Nona terpilih untuk mewakili sekolahnya mengikuti olimpiade kimia antar SMA di Bandung. Rury siswi cantik dan favorit serta lumayan pintar sirik kepada Nona. Mengapa guru tidak memilihnya? Dia cantik dan menarik. Setiap kali Rury melihat Nona senyum sinis dan sindiran-sindiran yang selalu diberikannya pada Nona. Sabtu, 12 Pebruari 2007 menjadi suatu hal yang tidak menyenagkan bagi Nona. Pasalnya Rury dating padanya dan mencerca Nona “Lu mikir dong, nyokap lo aja tukang buruh cuci, mana cukup buat beli peralatan uji coba kimia entar, makan aja susah!” Nona hanya termangum dan termangum karena dia tidak mungkin melawan seab ibunya bekerja di keluarga Rury. Ia takut Ibunya akan dipecat dari kerjaan itu. Sesudah kejadian itu Nona keluar dari kelas sambil bercucuran air mata. Ia merenung dan berpikir “bener yang dikatakan Rury tadi, buat makan aja pas-pasan, apalagi buat beli peralatan uji coba” berkali-kali ia berpikir dan seketika dalam hatinya terlintas untuk mengundurkan diri dari olimpiade tersebut. Ketika Nona sedang asyik merenung, Sanda tiba-tiba dating secara serentak dan membuat kaget Nona. Sanda tahu Nona sedang sedih tapi hal apa yang membuat Nona sedih. Sanda pun bertanya dan membujuk Nona untuk bercerita. Pada awalnya Nona tidak mau, tapi akhirnya Nona memaparkan masalahnya untuk mengundurkan diri dari olimpiade kimia itu. Kagetnya Sanda mendengar kabar itu sampai ia menyembrukan makanan ringan yang sudah ada di mulutnya.
Perlahan-lahan Sanda mulai tenang dan mencari solusi. Tak…tak…tak… ia mendapat solusi paling mujarab dari persoalan tadi dengan jalan biaya alat-alat percobaan, Sanda yang memebelikannya. Nona pada saat itu tidak mau menyusahkan Sanda, tetapi Sanda dapat memberikan pengertian kepada Nona agar ridak sungkan menerima bantuannya. Tak terasa bel istirahat telah berbunyi menandakan istirahat telah selesai dan Nona, Sanda pun kembali ke kelas. 2 hari selanjutnya ketika Nona sedang melakukan percobaan di lab, Rury datang dan mengoceh tidak karuan pada Nona, ocehannya mengancam Nona, apabila Nona tidak segera mengundurkan diri dari olimpiade tersebut maka jangan berharap Ibunya akan tetap bekerja di keluarga Rury. Nona sangat bingung dengan kejadian tadi. Tapi pada saat kesedihan tersebut Sanda dating menghibur dan memberikan saran pada Nona agar berbicara tentang hal ini kepada ibunya. Setidaknya Nona dapat bersikap tenang dan santai setelah mendapat masukan dari Sanda. Sepulang sekolah Nona lekas berbicara pada Ibunya. Dengan kebaikan hati ibunya, Nona tetap diijinkan untuk mengikuti olimpiade kimia itu, walaupun harus kehilangan pekerjaan. Tapi dengan sedih ibu Nona bilang “Ibu buka usaha dagang kecil-kecilan saja di rumah” dengan perkataan ibunya tadi hati Nona terenyuh dan berniat untuk membantu ibunya. Keesokan harinya Nona menceritakan respon ibunya kepada Sanda, Sanda senang sekali mendengar kabar itu. Sebenarnya Sanda ingin membantu ibu Nona dengan membelikan alat jahit, tapi dia tahu pasti Nona akan menolaknya. Tetapi Sanda tidak mau berhenti membantu Nona, ia memaksa Nona untuk mau ditemaninya jualan keliling ke rumah-rumah. Setelah pulang sekolah pun Nona dan sanda berjualan keliling. Ya dapat dibilang lumayan pendapatan yang didapat setiap harinya, dari keluh keringat sambil panas-panasan, tetapi itu tidak mematahkan semangat mereka. Hari yang ditunggu Nona akhirnya tiba, Olimpiade Kimia dimulai, ia menjelaskan, menampilkan oenampilan terbaiknya, karena ia tidak mau pengorbanan ibunya, sahabatnya Sanda akan sia-sia. Dengan kerja keras akhirnya Nona dapat menjuarai olimpiade tersebut. Sementara Rury akan semakin iri dengan Nona.
0 comments:
Post a Comment